Hawalya.com | Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, fenomena krisis karakter sangat
memprihatinkan. Hal tersebut disebabkan perkembangan teknologi memudahkan mereka
mengakses tren budaya luar yang tanpa mereka kaji apakah sesuai dengan budaya kita atau
tidak.
Budaya positif di sekolah ialah nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaankebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang menjadi
pribadi yang kritis, penuh hormat dan bertanggung jawab.
Sekolah sebagai institusi pembentukan karakter pada anak menjadi peluang bagi
sekolah terutama guru sebagai pendidik dalam membangun budaya positif di sekolah
Sekolah idealnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi murid. Hal ini sejalan
dengan filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara yaitu pembelajaran di sekolah harus dapat
membawa murid memperoleh kebahagiaan setinggi-tingginya melalui merdeka belajar.
Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan membangun budaya positif. Budaya positif di
sekolah dapat dibangun dengan membentuk keyakinan kelas dan menerapkan segitiga
restitusi. Dengan adanya keyakinan kelas yang disusun Bersama antara guru dan murid,
maka semua akan mengupayakan untuk menjalankannya sebagai Langkah awal
membangun budaya positif di sekolah. Dan dengan penerapan segitiga restitusi dapat
membimbing murid berdisiplin positif agar menjadi murid merdeka.
Aksi Nyata Modul 1.4 Hasanul Amri
amrylee.or.id
0