Foto Riswanda Ariski
Ketua Definitif Imapcut Periode 2019-2020
SIMOLOL.POST, BANDA ACEH | Ikatan Mahasiswa Pemuda dan Pelajar Simeulue Cut (IMAPCUT) Banda Aceh mengadakan Musyawarah Besar yang ke IV di Kachak Rayeuk, Lamyong, Banda Aceh.
Mubes IMAPCUT Ke-IV ini mengangkat tema “Menjadikan Mubes Ke-IV IMAPCUT sebagai Bagian Dari Semangat Baru untuk Mahasiswa Simeulue Cut”. Peserta Mubes berasal dari delegasi perdesa dari 8 desa yang ada di Kecamatan Simeulue Cut Kabupaten Simeulue.
Heris Sukeza sebagai pengurus demisioner, dalam sambutannya mengatakan dalam pemilihan ketua umum IMAPCUT Banda Aceh diharapkan kepada peserta untuk menjaga kekompakkan dan perusaudaraan siapapun yang akan terpilih nanti.
“Apapun hasilnya dari Mubes ini kita tetap menghormati keputusan tersebut dan siap untuk berpartisipasi dalam kepengurusan nantinya,” Ungkapnya.
Sidang Musyawarah Besar IMAPCUT dipimpin oleh Muhammad Dios yang merupakan mahasiswa UIN Ar-Raniry, Jurusa Ilmu Politik dan sekaligus juga Wakil Ketua Imapcut Periode 2018-2019. Memimpin persidangan berlangsung dengan khidmat dari awal sampai akhir, pada Mubes kali ini diikuti empat orang kandidat Calon Ketua Yaitu Riswanda Ariski, M. Sofi Ikbal, M. Rijan, dan Fitri Elenda.
Akhrinya, Riswanda Ariski terpilih Sebagai Ketua Umum Definitif IMAPCUT periode 2019-2020, Wanda setelah memenangkan suara dengan memporoleh 12 suara, sedangkan saingannya hanya memperoleh 5 suara masing-masing dari 3 calon yang lain.
Dalam sambutanya Ketua Umum IMAPCUT terpilih Riswanda Ariski mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya kepada seluruh peserta Mubes atas kepercayaannya memberikan amanah ini kepada dirinya.
“Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan keperrcayaan kepada saya ini merupakan awal perjuangan kita kawan-kawan saya sangat mengharapkan kontribusi seluruh mahasiswa Simeulue Cut untuk menyukseskan kepengurusan kedepan. Seperti kita ketahui organisasi tidak selamanya ada pada ketua tetapi keaktifan anggota dan partisipasi anggotalah yang mendukung program ketua menjadikan sebuah organisasi itu tetap bisa hidup dan bertahan atau tidak vakum. Saya juga berharap Mahasiswa Simeulue Cut Banda Aceh dan sekitarnya dari awal lagi, bahwasanya kita bisa menampakan taring kita dari sembilan paguyuban yang ada di Kabupaten Simeulue,” tuturnya Wanda panggilan akrab ia sehari-hari.
