IMAPCUT Banda Aceh | Masyarakat Simeulue Cut Mengeluh, Puskesmas Setempat Kekosongan Dokter, seorang warga netizen yang tak lain adalah Hasanul Amri, S.Pd Demisioner IMAPCUT Banda Aceh sangat menyayangkan kejadian ini, ungkap beliau di dinding facebooknya, Selasa (02/01/2018).
Berikut ini ungkapan Hasanul Amri di dinding facebooknya :
Kuta Inang, 02 Januari 2018
*Semoga tulisan ini dapat tersampaikan ke dinas terkait.*
Sangat disayangkan Puskesmas Simeulue Cut yang telah tersakreditasi dan teruji pelayanannya oleh Kementrian Kesehatan yang telah berkunjung langsung ke puskesmas tersebut sudah hampir memasuki bulan ke empat tidak ada dokter yang melayani.
Puskesmas Simeulue Cut terakhir di layani dokter yang memang bertugas di puskesmas tersebut pada bulan Oktober 2017 setelah berakhir masa kerja dokter tersebut pada bulan 10 yang lalu tidak ada dokter yang menggantikan hingga saat ini.
Masyarakat Simeulue Cut mengeluhkan keterbatasan pelayanan dokter di puskesmas setempat. Mau tidak mau pasien yang berobat hanya dilayani oleh perawat piket yang berjaga sesuai dgn jadwal mereka masing2.
Kepala Puskesmas Simeulue Cut Agus Sumedy, S.K.M. dan tokoh masyarakat Simeulue Cut terus mengupayakan dan menghubungi dinas terkait dan pemerintah daerah untuk segera mendatangkan dokter baru dipuskesmas tersebut.
Ketidak adanya dokter tersebut menghambat pelayanan terhadap pasien.
Ketika perwat tidak sanggup menangani pasien maka akan langsung di Rujuk RSUD SIMEULUE di Sinabang dgn menempuh jarak kurang lebih 60 km.
Selain itu pun pasien harus mendapatkan surat rujukan dari dokter puskesmas lain yaitu Puskesmas Simeulue Tengah.
Hal ini tentu merugikan pasien karena harus mengeluarkan banyak biaya untuk konsumsi dan transportasi ke tempat yang lebih jauh.
Dan kalau ada pasien yang memang di rawat inap di puskesmas Simeulue Cut harus ditangani oleh dokter dari Puskesmas Simeulue Tengah sehingga banyak pasien yang terlantar dan tidak segera mendapatkan penanganan dari dokter karena 1 dokter dgn dua puskesmas sudah dapat dimaklumi kesanggupannya tentu ini menghawatirkan lebih lebih masalah kesehatan berkaitan dengan keselamatan nyawa manusia.
Masyarakat Simeulue Cut terkhusus pasien saat ini di Puskesmas tersebut sangat mengharapkan ada perhatian segera dari pemerintah daerah dan dinas terkait untuk mendatangkan dokter di puskesmas Simeulue Cut demi terwujudnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang memadai.
Semoga segera mendapatkan parhatian dari pemerintah dan dinas kesehatan. Amin Ya Rabbal'alamin.
Berikut ini ungkapan Hasanul Amri di dinding facebooknya :
Kuta Inang, 02 Januari 2018
*Semoga tulisan ini dapat tersampaikan ke dinas terkait.*
Sangat disayangkan Puskesmas Simeulue Cut yang telah tersakreditasi dan teruji pelayanannya oleh Kementrian Kesehatan yang telah berkunjung langsung ke puskesmas tersebut sudah hampir memasuki bulan ke empat tidak ada dokter yang melayani.
Puskesmas Simeulue Cut terakhir di layani dokter yang memang bertugas di puskesmas tersebut pada bulan Oktober 2017 setelah berakhir masa kerja dokter tersebut pada bulan 10 yang lalu tidak ada dokter yang menggantikan hingga saat ini.
Masyarakat Simeulue Cut mengeluhkan keterbatasan pelayanan dokter di puskesmas setempat. Mau tidak mau pasien yang berobat hanya dilayani oleh perawat piket yang berjaga sesuai dgn jadwal mereka masing2.
Kepala Puskesmas Simeulue Cut Agus Sumedy, S.K.M. dan tokoh masyarakat Simeulue Cut terus mengupayakan dan menghubungi dinas terkait dan pemerintah daerah untuk segera mendatangkan dokter baru dipuskesmas tersebut.
Ketidak adanya dokter tersebut menghambat pelayanan terhadap pasien.
Ketika perwat tidak sanggup menangani pasien maka akan langsung di Rujuk RSUD SIMEULUE di Sinabang dgn menempuh jarak kurang lebih 60 km.
Selain itu pun pasien harus mendapatkan surat rujukan dari dokter puskesmas lain yaitu Puskesmas Simeulue Tengah.
Hal ini tentu merugikan pasien karena harus mengeluarkan banyak biaya untuk konsumsi dan transportasi ke tempat yang lebih jauh.
Dan kalau ada pasien yang memang di rawat inap di puskesmas Simeulue Cut harus ditangani oleh dokter dari Puskesmas Simeulue Tengah sehingga banyak pasien yang terlantar dan tidak segera mendapatkan penanganan dari dokter karena 1 dokter dgn dua puskesmas sudah dapat dimaklumi kesanggupannya tentu ini menghawatirkan lebih lebih masalah kesehatan berkaitan dengan keselamatan nyawa manusia.
Masyarakat Simeulue Cut terkhusus pasien saat ini di Puskesmas tersebut sangat mengharapkan ada perhatian segera dari pemerintah daerah dan dinas terkait untuk mendatangkan dokter di puskesmas Simeulue Cut demi terwujudnya pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang memadai.
Semoga segera mendapatkan parhatian dari pemerintah dan dinas kesehatan. Amin Ya Rabbal'alamin.